AldiNaruto Hokage

Kamis, 02 Mei 2013

UNIVERSITAS JEMBER

buat temen yang ingin masuk ke universitas jember, bisa lihat di link ini http://unej.ac.id
mungkin aja berguna buat anda.

terima kasih.

Senin, 29 April 2013

Perilaku Menyimpang

 

Pengertian perilaku menyimpang:
perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.



Contoh :
Di daerah Aceh, wanita harus mengenakan jilbab. Bila ada wanita yang tidak mengenakan jilbab, berarti ia telah berperilaku menyimpang.


Sebab terjadinya perilaku menyimpang:
a. Sosialisasi yang tidak sempurna : tidak mendapat pendidikan atau penanaman nilai dan norma secara utuh.  

Contoh
- Pada lembaga primer (keluarga), sosialisasi yang tidak sempurna sering terjadi karena perceraian suami istri. Karena suami istri bercerai, pendidikan norma anak terabaikan, akibatnya anak berperilaku menyimpang.
- Di sekolah seorang anak diajarkan untuk disiplin belajar tetapi di rumah tidak, sehingga ia tumbuh menjadi pemalas


b. Sosialisasi sub-budaya menyimpang : berinteraksi dengan kelompok yang menyimpang, sedikit demi sedikit terwarnai oleh nilai dan norma perilaku menyimpang, akhirnya berperilaku menyimpang.
Contoh
- Seorang pemuda biasa bergaul dengan kelompok pemabuk, lama-lama ia ikut mabuk-mabukan
- Seorang laki-laki kerja di salon. Lama-lama sikapnya seperti perempuan, suka dandan, bersolek dan jalan lenggak-lenggok.



Jenis-jenis perilaku menyimpang berdasarkan frekuensi/sanksi
1) Penyimpangan primer : bukan kebiasaan (baru dilakukan pertama kali)/sementara dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh
- membunyikan petasan yang besar pada malam lebaran
- mengendarai motor di kampung dengan kecepatan tinggi
2) Penyimpangan sekunder : sudah menjadi kebiasaan dan tidak dapat ditolerir oleh masyarakat.
Contoh : 
- perampokan
- penggunaan narkoba 



Teori Penyimpangan
* Teori Labeling : seseorang yang melakukan penyimpangan primer (penyimpangan pertama), kemudian ia dicap sesuai dengan penyimpangannya, akhirnya ia melakukan penyimpangan sekunder (penyimpangan terus-menerus).
Contoh : seorang siswa yang ketahuan menyontek (baru pertama kali), dicap oleh teman-temannya sebagai penyontek, akhirnya ia menjadi penyontek.


Macam-macam perilaku menyimpang
1. Tindakan kriminal (kejahatan) : 
- pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, perampokan
- korupsi, makar, subversi, terorisme (kejahatan yang mengganggu keamanan dan kestabilan negara)
- berjudi, penyalahgunaan obat bius, mabuk-mabukan, hubungan seks yang tidak sah yang dilakukan secara sukarela (kejahatan tanpa korban)
- penjualan bayi dan perempuan ke luar negeri, jaringan narkoba internasional (kejahatan terorganisasi)
- penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan oleh pemilik perusahaan, pejabat negara yang melakukan korupsi (kejahatan kerah putih)
- suatu perusahaan membuang limbah racun ke sungai dan mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit (kejahatan korporat)
2. Penyimpangan seksual : perzinahan, lesbianisme, homoseks, kumpul kebo, sodomi, transvestitisme, sadisme, pedophilia.
3. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang
4. Penyimpangan gaya hidup

 
 Pengertian sikap anti sosial:
sikap menolak norma yang berlaku di masyarakat.


Penyebab sikap anti sosial:
merasa norma yang dianutnya lebih benar daripada norma yang berlaku di masyarakat.


Contoh sikap anti sosial :
Seorang wanita menolak melaksanakan norma berpakaian yang sopan. Ia berpandangan bahwa berpakaian seksi adalah lebih baik untuk seorang wanita yang cantik.

Minggu, 28 April 2013

Sosialisasi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBttRTpNZquSNysVmhqj9-4GraDsjHWmpU7I3eRJB6U_4n-m6ha2djR49QkYsxpp5c9L0wfkyxHiiZPIwzymTtwVPwB9JkU1BrOBQWz_l9b0agDHxPeZzGO1d9tZPJeBU3CVW53tIponIj/s1600/jenis-sosialisasi.jpg 

 SOSIALISASI

Pengertian sosialisasi :
- suatu proses anggota masyarakat mempelajari norma-norma dan nilai-nilai sosial dimana ia menjadi anggota.
(Soerjono Soekanto)

- proses belajar dalam pergaulan sosial budaya.

Fungsi sosialisasi : membentuk kepribadian yang baik, yang selaras dengan harapan dan tujuan masyarakat.

Tujuan sosialisasi :
1. Seseorang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik.
2. Seseorang dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan / nilai dan norma masyarakat.
3. Seseorang akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya.
4. Seseorang akan menyadari eksistensi dirnya terhadap masyarakat di sekelilingnya.

Bentuk-bentuk agen/media sosialisasi:

1. Keluarga

Peran keluarga :
- membekali keimanan dan ketaqwaan
- pemahaman pada nilai dan norma sosial


Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi:

a. Sosialisasi represif : mengutamakan ketaatan anak kepada orang tuanya.

Cirinya:
1) menghukum perilaku yang keliru.
2) kepatuhan anak kepada orang tua
3) komunikasi sebagai perintah
4) sosialisasi berpusat pada orang tua
5) anak memperhatikan harapan orang tua

Contoh :
Pak Herman menginginkan anaknya selalu disiplin dalam hidup. Ia sering memarahi dan bahkan memukul setiap kali anaknya tidak disiplin.

b. Sosialisasi partisipati / partisipatoris : mengutamakan adanya partisipasi pada anak.

Cirinya:
1) memberi imbalan bagi perilaku baik
    Contoh :
    Setiap kali naik kelas, Iwan selalu diberi uang atau hadiah oleh ayahnya.

2) otonomi pada anak
3) komunikasi sebagai interaksi
4) sosialisasi berpusat pada anak
5) orang tua memperhatikan keinginan anak

Contoh : dalam pemilihan jurusan, anak berhak untuk menentukan pilihan, orang tua hanya memberikan arahan atau pertimbangan.

2. Sekolah 
    Berperan bagi pembentukan sikap dan watak anak, terutama seperti kedisiplinan, cinta tanah air, saling kerja sama, dan toleransi dalam hidup bermasyarakat.


3. Kelompok pergaulan / Teman sepermainan 

Contoh sosialisasi yang bersifat otoritatif:
Dalam berinteraksi dengan teman sebaya, seorang anak secara bebas tanpa paksaan dapat menerima ataupun menolak perilaku yang baik sesuai nilai dan norma sosial.


Keterlibatan remaja dalam kasus penggunaan narkoba lebih dominan disebabkan adanya pengaruh sosialisasi dari teman sepermainan.


4. Media massa : cetak atau elektronik.


Contoh pengaruh negatif media elektronik :
Arman yang dulunya berambut hitam tiba-tiba mengubah warna rambutnya menjadi pirang. Tindakan Arman tersebut dilakukan setelah sering melihat artis idolanya di televisi yang juga berambut pirang.

Bentuk-bentuk sosialisasi :

a. Sosialisasi primer : di keluarga.
Contoh :
- Sejak kecil ibu selalu mengajarkan kepada Nadira untuk menggunakan tangan kanan ketika makan dan menerima pemberian orang lain.

- Mengajarkan kepada anak untuk bersikap sopan kepada siapapun
- Mengingatkan anak untuk belajar mandiri tidak bergantung kepada orang lain.


Terkait dengan kesinambungan moralitas masyarakat, lembaga keluarga memiliki fungsi membentuk dasar kepribadian individu.


b. Sosialisasi sekunder : di luar keluarga

Tipe Sosialisasi
1. Formal : melalui lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dan masyarakat, mempunyai aturan tertulis yang cukup detil
    Contoh : pendidikan di sekolah
2. Nonformal : melalui lembaga yang dibentuk oleh masyarakat, mempunyai aturan tertulis secara global
    Contoh : lembaga kursus
3. Informal : dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan.
    Contoh : antara anggota keluarga, antara teman sebaya, sesama anggota klub

Faktor-faktor penghambat dalam sosialisasi:
a. Kemampuan berbahasa
b. Kepandaian bergaul
c. Kehidupan masyarakat yang terisolir
d. Kesulitas dalam melakukan komunikasi
e. Hambatan alam
f. Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain
g. Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi
h. Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat

KEPRIBADIAN

Pengertian kepribadian:
ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seorang individu:
1. Warisan biologis
2. Lingkungan fisik
3. Kebudayaan
Contoh : 
- Keluarga suku Bugis-Makassar mendidik putra-putrinya dengan simbol sipakatau-sipakalebbi (saling menghargai dan menghormati) sebagai pegangan dalam bertingkah laku.
- Bapak dan Ibu Sosro yang berasal dari Jawa  Tengah mendidik putra-putrinya secara adat/tradisi kejawen, dengan menggunakan bahasa Jawa Kromo (bahasa yang halus) untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
- Laki-laki digambarkan sebagai sosok yang dapat melindungi, tegar, tegas, dan tanggung jawab sedangkan perempuan lebih lembut dan penuh kasih sayang.

4. Pengalaman kelompok
5. Pengalaman unik

Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian:
kepribadian terbentuk karena proses sosialisasi.

Tahap-tahap sosialisasi menurut George Herbert Mead :

1. Tahap persiapan (Preparatory stage)
- Anak mulai melakukan kegiatan meniru walau tidak sempurna.

2. Tahap meniru (Play stage)
- Anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya, seperti menirukan peran seorang polisi, dokter, dan lain-lain.

-Anak belum bisa memahami isi peranan yang ditirukannya, seperti menirukan peran dokter, ia belum paham mengapa dokter memeriksa pasien.

3. Tahap siap bertindak (Game stage)
- Anak tahu peran yang harus dijalankannya.
- Anak tahu peran yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Contoh : seperti dalam pertandingan, anak tahu peran yang harus dijalankannya dan harapan terhadap orang-orang yang bermain bersamanya.

4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized other)
- Seseorang dianggap telah dewasa, menyadari pentingnya norma, dan berperilaku sesuai dengan norma masyarakat.
Interaksi Sosial

 

Manusia punya naluri gregariousness, yaitu naluri untuk selalu hidup berkelompok atau bersama dengan orang lain.

Sebagai makhluk sosial, manusia punya kecenderungan untuk bekerja sama dengan orang lain.


Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bersama dengan orang lain yaitu untuk :
a. memenuhi kebutuhan hidupnya
b. mempertahankan diri
c. meneruskan generasi atau keturunan
d. hidup bersama

Pengertian interaksi sosial :
hubungan timbal balik antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya.

Terjadinya interaksi karena ada proses aksi dan reaksi.

Pola interaksi sosial:
a. antarindividu
contoh : Yusuf dan Ahmad sedang berdiskusi.
b. antara individu dan kelompok
contoh : Pak Firman sedang menjelaskan materi pelajaran kepada siswa kelas X
c. antarkelompok
contoh : Siswa kelas X dan kelas XI sedang merencanakan kegiatan pada saat liburan.

Ciri-ciri interaksi sosial :
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih.
2. Ada tujuan yang ingin dicapai.
3. Ada dimensi waktu.
4. Ada komunikasi yang terjadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a. imitasi : sikap meniru perilaku orang lain.
Contoh: anak meniru artis menyanyi
- remaja mengikuti gaya berpakaian artis
b. sugesti : pendapat seseorang yang diterima tanpa kritik.
- Biasanya pendapat tersebut diberikan oleh :
* Tokoh politik : Bung Karno
* Artis : Deddy Mizwar
c. identifikasi : keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain, biasanya orang yang diidolakan.
Contoh tokoh teladan : Umar bin Khattab
d. simpati : perasaan tertarik pada orang lain.
e. empati : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan berbuat untuk melakukan sesuatu untuk orang tersebut.
Contoh:
- Seorang siswa SMP di China menyumbangkan seluruh uang tabungan hasil jerih payahnyanya dari mengumpulkan botol bekas air mineral kepada anak-anak korban HIV.

Syarat terjadinya interaksi sosial :
a. kontak: berhubungan dengan orang lain
b. komunikasi : pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami

Sifat kontak/komunikasi :
a. Primer (tatap muka/langsung) :
Contoh :
- Guru sedang mengajar sosiologi di kelas.
- Ibu membujuk adik yang menangis karena jatuh.
b. Sekunder (tidak tatap muka)
Contoh : Anita menerima kiriman surat dari seseorang di luar negeri.

Tahap-tahap keteraturan sosial :
1. Tertib sosial
Individu-individu dalam masyarakat bertindak sesuai dengan hak dan kewajibannya, sesuai status dan perannya.
Warga masyarakat menyesuaikan tindakan dengan norma yang berlaku.
2. Order (ketertiban)
Warga masyarakat mengakui dan mematuhi norma yang berlaku.
3. Keajegan
Kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah, berlangsung terus-menerus.
Warga masyarakat melaksanakan norma secara terus-menerus.
Contoh :
Setiap bulan konsumen/pelanggan PLN harus membayar rekening listrik. Ketentuan tersebut dilaksanakan dengan tegas sehingga tercipta keteraturan sosial.
4. Pola
Corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok.
Tindakan warga masyarakat melaksanakan norma secara terus-menerus dijadikan model bagi semua warga masyarakat.
Contoh :
Musyawarah dijadikan pola untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat karena sudah teruji dalam berbagai kejadian.

Bentuk-bentuk/jenis-jenis interaksi sosial :

a. Proses asosiatif : interaksi yang mempererat hubungan

1) kerja sama :
- kerukunan
- bargaining : tukar-menukar barang dan jasa
- kooptasi : penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan
- koalisi : kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
- joint venture : kerja sama perusahaan dalam proyek tertentu

2) akomodasi : usaha untuk meredakan pertentangan
*koersi : dengan paksaan
*kompromi : mengurangi tuntutan
*arbitrasi : mengundang pihak ketiga untuk memutuskan perkara
*mediasi : mengundang pihak ketiga sebagai penasihat
*konsiliasi : mempertemukan pihak yang bertikai untuk membuat kesepakatan
*toleransi : menghargai pendirian orang lain
*ajudikasi : dibawa ke pengadilan
*stalemate (kebuntuan) adalah kondisi dimana pihak yang bertikai menghentikan konflik karena kekuatan seimbang.
Contoh : Konflik antarfaksi mujahidin di Afghanistan. Mereka bertempur, namun akhirnya berhenti karena merasa tidak dapat mengalahkan lawan, sama kuat.

3) akulturasi : masuknya budaya asing tanpa menghilangkan budaya asli.

4) asimilasi :
- pembauran dua budaya yang menghasilkan budaya baru, atau
- usaha-usaha untuk menghilangkan perbedaan
Contoh : pergaulan antara orang-orang yang berbeda latar belakang budaya, mereka saling mencari persamaan atau saling menyesuaikan perilaku di antara mereka, sehingga muncul budaya bersama.

b. Proses disosiatif : interaksi yang memperenggang hubungan.

1) persaingan/kompetisi
Contoh:
- pelajar lulusan SMA mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi
- kakak beradik mengikuti perlombaan lari cepat

2) kontravensi : proses interaksi yang berada di antara persaingan dan konflik
Contoh : perasaan tidak suka terhadap seseorang

Sabtu, 27 April 2013

Nilai Sosial dan Norma Sosial

 
NILAI SOSIAL

Pengertian
nilai sosial adalah :
- segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat.

- anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar - keberadaan nilai bersifat abstrak dan ideal.

Bentuk-bentuk nilai :
1. Pemikiran
2. Perilaku
3. Benda

Contoh
nilai sosial dalam masyarakat Indonesia :
- masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
- masyarakat Indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga ketika ada musibah di suatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera datang.


Contoh nilai di sekolah:

- sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa yang terlambat, diberikan sanksi.
Ciri-ciri nilai sosial:
1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
2. Disebarkan diantara warga masyarakat.
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang.
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem nilai.

Fungsi nilai sosial bagi kehidupan manusia:
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan "harga" sosial dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.
5. Sebagai alat pengawas perilaku manusia.

- Memberikan harapan yang baik, sikap mandiri, dan bertanggungjawab
- Mengarahkan cara berperasaan, berpikir, berkehendak, dan bertindak

Jenis-jenis nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro :
1. Nilai material : nilai yang berguna bagi jasmani manusia.
Contoh nilai material :

- makanan
-minuman
- pakaian
2. Nilai kerohanian : nilai yang berguna bagi rohani manusia.

Contoh nilai kerohanian :

- berdzikir, mengingat Allah
- membaca Al Qur'an
- sholat

Macam-macam nilai kerohanian:
a. Nilai kebenaran
b. Nilai keindahan (estetika)
c. Nilai kebaikan atau nilai moral (etika)
    Contoh nilai etika : 
    Setiap bertemu dengan bapak atau ibu guru, Harry selalu mengangguk hormat dan mengucap salam dengan tersenyum.
d. Nilai religius
3. Nilai vital : nilai yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas.

Contoh nilai vital :

- sepeda motor bagi seorang ibu untuk mengantar anaknya pergi sekolah dan berbelanja ke pasar
- kalkulator bagi bendahara kelas
- buku paket bagi siswa saat belajar
- motor bagi tukang ojek


Nilai dominan : nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai lainnya.
Contoh :

Pak Romo, karena anaknya kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang memerlukan biaya besar, membatalkan niatnya untuk membeli mobil baru.

Nilai yang mendarah daging (internalized value) : nilai yang telah menjadi kepribadian. 

Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seorang masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia akan merasa bersalah.
Contoh :
- makan dengan tangan kanan
- berpamitan kepada orang tua bila bepergian


Macam-macam nilai berdasarkan wujudnya:
1. Nilai immaterial: tidak berwujud.
    Sulit untuk berubah.
    Contoh: ideologi, gagasan (ide), pemikiran dan sistem politik, dan peraturan-peraturan.
2. Nilai material: berwujud.
    Mudah untuk berubah.
    Contoh: karya seni, gedung, jembatan, rumah, dan pakaian.

NORMA SOSIAL
Pengertian
norma sosial : aturan berperilaku dalam masyarakat.

Fungsi norma sosial :

- Mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi
- Memberi sanksi terhadap perilaku menyimpang dalam masyarakat


Sifat norma:
1. Norma formal
    - Bersumber dari lembaga yang resmi
    - Tertulis
    Contoh: surat keputusan, peraturan daerah, undang-undang

2. Norma nonformal 
    - Tidak tertulis
    Contoh: aturan dalam keluarga, adat istiadat.

Jenis-jenis norma berdasarkan daya ikatnya/sanksi yang diberikan :

1. Cara (usage)
Contoh : cara makan, tidak mengeluarkan bunyi
Sanksi bila melanggar : dianggap tidak sopan.
2. Kebiasaan (folkways) - dilakukan berulang-ulang

Contoh :
- Mengucapkan salam ketika bertamu
- Menganggukkan kepala sebagai tanda hormat kepada orang lain
- Membuang sampah pada tempatnya
Sanksi bila tidak melakukan : dianggap sebagai penyimpangan.
3. Tata kelakuan (mores)

Contoh : larangan membunuh, memperkosa.
Sanksi
4. Adat (custom)

Contoh : larangan menguburkan jenazah di Bali dan larangan merusak hutan pada suku Kajang Tana Toa di Sulawesi Selatan, sanksinya dikucilkan.
5. Hukum (law) : aturan yang dirumuskan secara tertulis (& sanksi juga dirumuskan secara tertulis).

Contoh : aturan lalu lintas

Macam-macam norma dalam masyarakat :

1. Norma kesopanan : norma yang bersumber dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat.
Contoh :
- tidak meludah sembarangan
- tidak meletakkan kaki di atas meja.
- tidak berkata kasar pada guru
2. Norma kesusilaan

Contoh :
- tidak boleh menggoda wanita
- suami istri tidak bermesraan di tempat umum
3. Norma agama

Contoh : mendirikan shalat
- Fungsi norma agama bagi kehidupan masyarakat : menjaga solidaritas masyarakat beragama
4. Norma kebiasaan

Contoh : bersalaman ketika bertemu
5. Norma hukum

Contoh : warga masyarakat yang sudah berusia 17 tahun wajib memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Bila nilai dan norma dilaksanakan, akan tercipta keteraturan.

 
MENGENAL SOSIOLOGI

 
 Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata :
Socious : kawan
Logos   : kata atau bicara
Jadi, secara arti bahasa, sosiologi : berbicara mengenai kawan.

Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan oleh Auguste Comte (1798-1857), ahli filsafat bangsa Prancis, dalam bukunya "Course of Positive Philoshophy" (1842).
Menurut Auguste Comte, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
Berarti, obyek kajian sosiologi adalah masyarakat.

Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Bapak Sosiologi Islam adalah Ibnu Khaldun.

Hakikat Sosiologi
1. Sosiologi termasuk dalam kelompok ilmu sosial.
2. Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang kategoris : membatasi pada apa yang terjadi dewasa ini.
3. Sosiologi merupakan ilmu murni : mengembangkan ilmu secara teoritis.
4. Sosiologi bersifat abstrak.
5. Sosiologi merupakan ilmu yang umum.


Kegunaan Sosiologi

1. Untuk pembangunan
    Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian
    Dengan penelitian akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.


Metode Sosiologi
Metode:
- cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki
- cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

Metode sosiologi berarti cara kerja yang teratur/bersistem dalam sosiologi untuk memahami fenomena masyarakat.

Metode sosiologi:
1. Metode Kualitatif: menyelidiki obyek masyarakat yang tidak dapat diukur dengan angka-angka atau ukuran lain yang bersifat eksakta.
2. Metode Kuantitatif: menyelidiki obyek masyarakat yang dapat diukur dengan angka-angka.

Ciri-ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Empiris : berdasarkan pengamatan di lapangan.
2. Teoritis : menyusun abstraksi (kesimpulan) dari hasil pengamatan.
3. Kumulatif : teori yang ada dikembangkan, diperbaiki, diperluas, dan diperdalam.
4. Non-etis : tidak mempersoalkan baik buruknya fakta, namun menyajikan fakta apa adanya.

Permasalahan sosial :
- suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial (Soerjono Soekanto)

Pemecahan masalah sosial akan berhasil bila ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.